Industri dan limbah sangat sulit untuk dipisahkan. Bermula dari raw material (bahan baku) sebagai input, diolah pada suatu proses, menghasilkan oputput berupa produk plus sisa produksi atau limbah. Pada awalnya, limbah tidak terlalu mendapat perhatian sampai kemudian diketahui bahwa limbah-limbah industri banyak yang mencemari dan membahayakan lingkungan. Maka, mulailah ada perhatian yang lebih serius terhadap limbah. Sebisa mungkin dengan bermacam-macam cara limbah diolah sebelum benar-benar dibuang.
Eco-industry adalah salah satu alternatif yang layak diunggulkan untuk mengatasi isu limbah dan lingkungan tersebut. Secara sederhana, eco-industry adalah suatu sistem pengolahan limbah dan ekses energi yang terintegrasi dari beberapa industri. Limbah dari suatu industri bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku atau bahan bakar industri lain. Bahkan pada akhirnya, dapat diatur sehingga sama sekali tidak ada limbah pada suatu sistem eco-industry. Salah satu contohnya adalah Kalundborg Eco-industrial Park.
Kalundborg Eco-industrial Park
Pertukaran
limbah antar beberapa perusahaan di berbagai sektor telah berlangsung cukup
lama. Secara bisnis, usaha ini dirasakan sangat menguntungkan. Namun, pendirian
sistem “eco industry” merupakan salah
satu fenomena yang relatif baru. Salah satu contoh yang cukup terkenal ada di
Kalundborg, Denmark. Kita meninjau industri-industri yang terlibat sebagai
suatu elemen. Sistem eko-industri ini didirikan dengan melibatkan beberapa
industri sebagai bagian dari salah satu elemennya seperti:
- pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara, Dong Energy, yaitu listrik terbesar di Denmark dengan
kapasitas 1500 MW;
- Statoil
, yaitu kilang minyak terbesar di Denmark dengan kapasitas 3.2 juta
ton/tahun.
- Gyproc,
yaitu perusahaan yang memproduksi 14 juta meter persegi papan gypsum
(plasterboard) per tahun;
- Novo
Nordisk dan Novozymes, yaitu perusahaan bioteknologi dan farmasi internasional
yang utamanya memproduksi insulin dan enzim dengan penjualan tahunan
melebihi 2 miliar dollar;
- usaha
perikanan milik warga lokal
- masyarakat
kota Kalundborg.
Masing-masing
industri di Kalundborg ini berhubungan satu sama lain. Di dalam suatu sistem
industri yang luas ini uap dan beberapa sisa hasil produksi lain seperti
sulfur, abu yang berterbangan, lumpur dipertukarkan satu sama lain. Dengan
adanya pertukaran limbah ini, masing-masing elemen yang berpastisipasi dalam
sistem ini mendapatkan manfaat secara ekonomi yang diperoleh dari mengurangi
biaya pembuangan limbah, meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan
meningkatkan performa lingkungan. Sebagai contoh, gas yang dihasilkan oleh
kilang minyak Statoil sekarang dapat dikirim ke PLTU Asnæs yang ekivalen dengan pengurangan pengunaan 30000 ton
batubara sebagai bahan baku PLTU per tahun. Contoh lain, kelebihan panas yang dihasilkan
PLTU ini dapat menghangatkan 3500 rumah di sekitarnya.
Gambar
berikut ini merepresentasikan hubungan masing-masing elemen dalam sistem eko-industri
di Kalundborg.
Gambar 1. Bagan sistem eco-industrial park tahun 1995 (http://www.dac.dk/media/32841/Kalundborg%20symbiosis_temp%20flow%20diag3.jpg) |
|
Pada tahun 2000, Denmark sebagai Negara di dunia
yang unggul dalam mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan, akan mebuat
peraturan yang akan mengharuskan pengubahan bentuk limbah pabrik menjadi produk
yang lebih berguna untuk tujuan lain. Di bawah ini adalah beberapa industri
utama yang memiliki peran penting bagi keberlangsungan sistem eko-industri.
Industri
|
Raw Material
|
Produk Sampingan
|
Kegunaan/Keterangan
|
Asnaes Power Plant
|
Air
Batu bara
Fuel gas
|
Uap
Fly Ash
Panas
|
-Sumber energi panas
bagi Novo Nordisk dan Statoil Refinery
-Dialirkan
ke rumah penduduk sebagai media penghangat ruangan
-Bahan
baku pembuatan semen pada Aalborg Portland
-Water
treatment pada budidaya ikan
|
Statoil Refinery
|
Air
Uap
Minyak mentah
|
Sulfur
Air
dan fuel gas
|
-Bahan baku pembuatan
Asam sulfat pada Kemira
-Bahan
baku untuk PLTU dan Gyproc
|
Novo Nordisk
|
Air
Panas
|
Lumpur limbah
Yeast
|
-Pupuk
-Pakan ternak
|
Gyproc
|
Gypsum
Fuel gas
|
-didapat dari proses Flue Gas Desulfurization pada Asnaes
Power Plant
|
Beberapa
aspek penting agar sistem Eco Industry
ini dapat terwujud antara lain :
-
Setiap
industri harus berbeda.
-
Setiap
pertukaran energi dan material antara satu industri dengan industri yang lain
harus saling menguntungkan dan ramah lingkungan.
-
Setiap
industri harus berada dalam satu area yang berdekatan untuk meminimalkan energi
yang terbuang akibat transportasi.
-
Setiap
industri harus mampu menyuplai bahan baku bagi industri lainnya secara
konsisten agar keseluruhan proses tidak terganggu.
Selain
industri-industri, terdapat elemen-elemen lain yang turut menyusun sistem ini.
Berikut ini elemen-elemen penyusun sistem ini seecara keseluruhan:
-
industri-industri
-
limbah/sisa
hasil produksi dari setiap industri
-
efisiensi
penggunaan energi dan raw material
-
transportasi
antara satu industri dengan industri lain
-
biaya
yang dapat ditekan akibat substitusi bahan baku
-
biaya
yang harus dikeluarkan untuk pelestarian lingkungan
Jika meninjau sistem secara keseluruhan beberapa
variabel yang akan muncul dari setiap elemen dalam penerapan sistem Eco Industry ini antara lain:
-
jumlah
permintaan pasar
-
perbandingan
raw material dari alam dengan sisa
hasil produksi industri lain
-
jumlah
limbah yang dipertukarkan
-
jumlah
industri yang terlibat
-
dll.
Diagram Sistem |
![]() |
Gambar 2. Diagram sistem eco-industrial park |
Pemodelan Elemen Efisiensi Raw
Material
Efisiensi
materi menjadi elemen yang sangat penting dalam sistem ini. Salah satu variabel
yang menentukan tingkat efisiensi adalah besar kecilnya jumlah limbah yang
dipertukarkan. Besar kecilnya jumlah limbah yang dipertukarkan akan sebanding
dengan efisiensi. Jumlah
limbah yang dipertukarkan dipengaruhi salah satunya oleh jumlah industri yang
terlibat. Hubungan keduanya juga merupakan kesebandingan. Persamaan yang cocok
untuk menjelaskan hubungan keduanya adalah persamaan linier y=mx+c. y adalah jumlah limbah yang
dipertukarkan sedangkan x adalah jumlah industri yang terlibat. Berikut ini
data keduanya setiap sepuluh tahun sejak tahun 1980 s.d. 2010 dalam tabel yang
kemudian disketsakan grafiknya.
Tahun
|
Jumlah
Industri Terlibat
|
Jumlah
Limbah Dipertukarkan (satuan jumlah limbah)
|
1980
|
6
|
7
|
1990
|
8
|
12
|
2000
|
12
|
18
|
2010
|
17
|
27
|
Kesimpulan
Sistem
eko-industri terbukti mampu meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga sustainability alam sehingga patut
dicontoh oleh industri-industri konvensional.
Daftar Pustaka
1.
http://en.wikipedia.org/wiki/Kalundborg_Eco-industrial_Park
,diakses pada 24 Februari 2013
2.
http://www.symbiosis.dk/en/,
diakses pada 24 Februari 2013
No comments:
Post a Comment