Sabar adalah salah satu sifat yang mulia. Semua orang
sudah tahu hal itu. Sabar merupakan perilaku yang terpuji. Penyataan ini pun
telah jadi kebenaran umum. Sabar itu sifat yang baik. Hal ini memang begitu benar
adanya. Ya, sabar, sifat yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Benarkah
setiap orang memilikinya? Nah, kalau pernyataan terakhir ini apakah memang
sudah teruji kevalidannya? Pertanyaannya apakah kita sudah sabar???

·
Pertama,
tahan ketika menghadapi hantaman pertama. Rasulullah pernah bersabda,
Innamassabru indassad matil uulaa. Artinya: Sabar yang sesungguhnya ialah
ketika menghadapi hantaman pertama.
·
Kedua, ketika
ditimpa musibah, segera mengingat Allah dan mohon ampunannya. Firman Allah, ‘(Orang-orang
yang sabar ialah) mereka yang ketika ditimpa musibah, berkata, ‘sesungguhnya
kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya.’ (al
Baqarah: 156).
·
Ketiga, tidak
menampakkan musibahnya kepada orang lain, seperti yang dicontohkan oleh istri
Abu Talkhah (Ummu Sulaim) ketika ditinggal mati anaknya. (dikisahkan dalam
hadis Riwayat Muslim).
·
Keempat,
sabar menghadapi semua cobaan dengan ikhlas kepada Allah. Allah berfirman dalam
hadis Qudsy, ‘HambaKu yang mukmin, yang bersabar dengan pasrah kepadaKu ketika
kekasihnya Aku panggil kembali (mati), kepadanya tak ada balasan yang layak
dari Ku selain surga.’ (HR. Bukhari)
Subhanallah...sabar itu memang luar biasa. Sabar memang
dimiliki oleh tiap manusia...tetapi terkadang emosi atau nafsu amarahnya
kadarnya melebihi kadar kesabarannya sehingga kita gampang marah. Dalam kondisi
yang lain, terkadang prosentase pesimis dan putus asa lebih dominan sehingga
kesabaran kita tinggalkan dan memilih jalan lain yang menyesatkan. Hm,
bahaya.Ini nih, ada lagi, Allah berfirman yang artinya“…….Jika kamu tidak
menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai
sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.”(QS. An Nisa :
19)
Indahnya persahabatan bisa kita rasakan saat kita bisa
bersabar, saling berbagi, membantu dan puncaknya adalah itsar. Kuncinya memang
sabar menghadapi apapun...sabar tiada batasnya. Sudahkah kita bersabar???Ini
baru menghadapi orang lain yang tidak cocok alias tidak mengenakkan saja kita
sudah mengeluhkan “kesabaran” kita sudah habis...Hm, ingat kawanku, Sabar tiada
batas... Rasulullah SAW menyatakan bahwa Sabar tidak ada batasnya...Jadi
mengapa kita menjudge kesabaran kita terbatas? Kalau sudah muncul kalimat
“Kesabaranku sudah habis!” ini tandanya tidak sabar. Kesabarannya perlu segera
di-upgrade, layaknya antivirus hati ini perlu di-update. Hati sebagai tempat
asal kesabaran harus selalu dijaga kesehatannya dan kebenarannya dalam bekerja. Pokoknya, SABAR ini punya tujuan agar
aku ingat bahwa SABAR NEVER DIE, SABAR NEVER ENDING, SABAR FOREVER. Hm, semoga
tulisan sedikit ini ada manfaatnya, bagi yang nulis dan yang baca.
Sumber:
PPenulis: Indah Inayati
0 comments:
Post a Comment