Tuesday, April 16, 2013


Sabar adalah salah satu sifat yang mulia. Semua orang sudah tahu hal itu. Sabar merupakan perilaku yang terpuji. Penyataan ini pun telah jadi kebenaran umum. Sabar itu sifat yang baik. Hal ini memang begitu benar adanya. Ya, sabar, sifat yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Benarkah setiap orang memilikinya? Nah, kalau pernyataan terakhir ini apakah memang sudah teruji kevalidannya? Pertanyaannya apakah kita sudah sabar???


Sepanjang kehidupan kita, ujian & cobaan datang silih berganti karena makna kehidupan itu sendiri adalah bagaimana menghadapinya. Ujian & cobaan kehidupan adalah tantangan yang akan memilah mana orang yang tahan uji dan mana orang yang lemah, Mana orang yang beriman dan mana orang tidak beriman. Bagi seorang mukmin kehidupan akan selalu mendatangkan keberuntungan karena ia bersyukur ketika memperoleh nikmat dan bersabar ketika menghadapi kesulitan. Sebaliknya orang tak beriman selalu tak beruntung, ketika memperoleh nikmat ia lupa diri dan ketika menghadapi kesulitan berat ia lupa ingatan. Sabar ialah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan dan rintangan, dalam jangka waktu tertentu, dalam rangka mencapai tujuan. Islam mengajarkan bersabar itu indah.

·         Pertama, tahan ketika menghadapi hantaman pertama. Rasulullah pernah bersabda, Innamassabru indassad matil uulaa. Artinya: Sabar yang sesungguhnya ialah ketika menghadapi hantaman pertama.
·         Kedua, ketika ditimpa musibah, segera mengingat Allah dan mohon ampunannya. Firman Allah, ‘(Orang-orang yang sabar ialah) mereka yang ketika ditimpa musibah, berkata, ‘sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya.’ (al Baqarah: 156).
·         Ketiga, tidak menampakkan musibahnya kepada orang lain, seperti yang dicontohkan oleh istri Abu Talkhah (Ummu Sulaim) ketika ditinggal mati anaknya. (dikisahkan dalam hadis Riwayat Muslim).
·         Keempat, sabar menghadapi semua cobaan dengan ikhlas kepada Allah. Allah berfirman dalam hadis Qudsy, ‘HambaKu yang mukmin, yang bersabar dengan pasrah kepadaKu ketika kekasihnya Aku panggil kembali (mati), kepadanya tak ada balasan yang layak dari Ku selain surga.’ (HR. Bukhari)

Subhanallah...sabar itu memang luar biasa. Sabar memang dimiliki oleh tiap manusia...tetapi terkadang emosi atau nafsu amarahnya kadarnya melebihi kadar kesabarannya sehingga kita gampang marah. Dalam kondisi yang lain, terkadang prosentase pesimis dan putus asa lebih dominan sehingga kesabaran kita tinggalkan dan memilih jalan lain yang menyesatkan. Hm, bahaya.Ini nih, ada lagi, Allah berfirman yang artinya“…….Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.”(QS. An Nisa : 19)

Indahnya persahabatan bisa kita rasakan saat kita bisa bersabar, saling berbagi, membantu dan puncaknya adalah itsar. Kuncinya memang sabar menghadapi apapun...sabar tiada batasnya. Sudahkah kita bersabar???Ini baru menghadapi orang lain yang tidak cocok alias tidak mengenakkan saja kita sudah mengeluhkan “kesabaran” kita sudah habis...Hm, ingat kawanku, Sabar tiada batas... Rasulullah SAW menyatakan bahwa Sabar tidak ada batasnya...Jadi mengapa kita menjudge kesabaran kita terbatas? Kalau sudah muncul kalimat “Kesabaranku sudah habis!” ini tandanya tidak sabar. Kesabarannya perlu segera di-upgrade, layaknya antivirus hati ini perlu di-update. Hati sebagai tempat asal kesabaran harus selalu dijaga kesehatannya dan kebenarannya dalam bekerja. Pokoknya, SABAR ini punya tujuan agar aku ingat bahwa SABAR NEVER DIE, SABAR NEVER ENDING, SABAR FOREVER. Hm, semoga tulisan sedikit ini ada manfaatnya, bagi yang nulis dan yang baca. 

Sumber:

PPenulis: Indah Inayati

0 comments:

Post a Comment

Site search